Friday, April 5, 2013

COMME DES FRERES, 3 Friends But 1 Love

Comme Des Frères adalah sebuah film panjang pertama karya Hugo Gélin, rilis pertama kali pada tanggal 21 November 2012. Pada 2000-an, Hugo Gélin sedang membuat film pertamanya, tapi tak lama sebelum syuting dimulai, sebuah distributor mengundurkan diri dari proyek itu. Hugo kemudian menciptakan sebuah perusahaan produksi baru, Zazi Films, dan mulai persiapan tiga buah film, termasuk Comme Des Frères. Cerita ini sebagian terinspirasi oleh persahabatan antara sang sutradara yang berusia 30 tahun dan dua orang temannya, berusia 20 dan 40 tahun. Bagi Hugo Gélin, persahabatan mereka agak tidak biasa dan jarang diangkat ke layar bioskop. Comme Des Frères juga didedikasikan bagi Jocelyn Quivrin, salah satu sahabat baik Hugo Gélin yang meninggal selama penulisan skrip film dan akhirnya Hugo memutuskan untuk menjadikan film ini sebuah film komedi.


Director: Hugo Gelin
Scenario: Hugo Gelin, Romain Protat & Hervé Mimran
First Assistant Director: Jean-Baptiste Pouilloux
Script Writer: Nina Lisa-Rives
Sound: Olivier Peria
Costume Designer: Isabelle Mathieu
Production House : Zazi Films & Stone Angels
Country: France
Genre: Comedy
Release Date: 21 November 2012
Duration: 104 minutes
Starring:
François-Xavier Demaison (Boris Naillac)
Nicolas Duvauchelle (Élie)
Pierre Niney (Maxime)
Mélanie Thierry (Charlie) 





Sinopsis
Boris, Elia dan Maxime mencintai wanita yang sama, Charlie. Charlie sudah seperti kakak, istri atau sahabat mereka sendiri. Semenjak kematian Charlie, kehidupan ketiga lelaki itu hancur. Boris adalah seorang pengusaha ulung, Elia seorang penulis skenario dan Maxime berumur 20 tahun yang masih menjadi “anak mama”. Ketiganya tidak tahu bagaimana menghadapi kematian Charlie.

Mereka masih ingat saat Charlie meminta mereka untuk berkunjung ke rumahnya di Corse (Korsika), tapi mereka tidak pernah menemukan waktu yang pas untuk pergi ke sana. Saat ketiganya menghadiri “upacara pemakaman” Charlie di Paris, akhirnya mereka memutuskan untuk menepati janji mereka kepada Charlie, orang yang mereka cintai. Mereka pun langsung pergi menuju rumah Charlie di Corse tanpa persiapan apapun.


Dari Paris ke Corse sejauh 900 km yang ditempuh dalam sebuah mobil oleh tiga pria yang mempunyai watak dan umur yang berbeda tetapi mencintai satu wanita yang sama, rasanya perjalanan itu sangat panjang. Tapi satu hal yang pasti, Charlie telah mengubah hidup mereka selamanya.
Film ini sangat tipikal Perancis, dengan alur cerita yang maju mundur-maju mundur. Ada dua alur cerita utama dalam film ini, alur maju yang menceritakan bagaimana perjalanan Boris, Elia dan Maxime ke Corse tanpa Charlie, dan satu alur mundur yang menceritakan kenangan-kenangan terakhir mereka bersama Charlie sampai akhirnya cerita bagaimana ketiga lelaki itu saling mengenal untuk pertama kalinya. Harus sedikit berpikir untuk mengerti cerita film ini, tapi terasa tidak berat dan mudah dimengerti.

Sebagai film komedi, Comme Des Frères menyuguhkan banyak adegan-adegan lucu dan adegan yang tidak kita sangka. Tiga lelaki berbeda generasi dan watak dalam sebuah perjalanan panjang dalam mobil tentu saja menimbulkan banyak masalah dan cerita yang menarik. Film ini juga mempunyai banyak sisi dramatis yang disajikan dengan sangat sederhana, realistis tapi menyentuh. Dengan menonton film ini, kita akan seperti ikut terbawa dalam perjalanan ketiga lelaki itu. Comme Des Frères berhasil mendapatkan dua nominasi penghargaan Cesar 2013, César du Meilleur jeune espoir masculin (Aktor Muda Terbaik) untuk Pierre Niney dan César de la Meilleure première oeuvre (Karya Pertama Terbaik) untuk Hugo Gélin. 
Perjalanan sejauh 900 km untuk menepati janji kepada wanita yang mereka cintai ini akan mempererat persahabatan mereka, bahkan menjadikan mereka seperti saudara sendiri. Tapi akankah mereka berhasil tiba di rumah Charlie di Corse? 

Comme Des Frères mendapatkan nilai 3,0 dari 5,0


2 comments:

  1. link added ya bro

    blog nya keren..unik dan segmented..

    jadi bisa jadi acuan kalau nyariin film prancis, selama ini tahu nya cuma "amour" dan "asterix Obelix" doang hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Merci beaucoup Novry! ^^
      Hehehe iya sih wajar, film Prancis di Indonesia kurang populer dibandingkan Hollywood tapi banyak banget film Perancis yang menarik dan beda banget dari Hollywood :)
      Ditunggu kunjungan selanjutnya :)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...